Jumat, 10 Februari 2017

PERBEDAAN TAILOR,KONVEKSI DAN GARMEN

 

Konveksi JAS, Garmen dan Tailor Apa bedanya?Apakah dari segi bentuk?Atau dari sisi lain?

 

Beberapa orang masih bingung membedakan konveksi jas, garmen dan tailor. Walaupun pada dasarnya adalah menjahit pakaian, namun ketiganya punya beberapa perbedaan. Diantara perbedaannya adalah dari segi skala produksi, jenis produk yang dihasilkan, serta jumlah produksi dari masing-masing segmen.
Berikut penjabaran dari koveksi kaos, garmen dan tailor yang perlu Anda simak:

Garmen


Bicara tentang garmen, tentu yang ada di benak Anda adalah suatu pabrik yang berisi bahan kain berton-ton, ribuan karyawan dengan mesin jahit nya masing-masing, dan sebagainya.
Garmen berbeda dari konveksi kaos dan tailor dari segi jumlah produksi. Pangsa pasar yang mereka incar pun berbeda.Biasanya garmen mensupply barang ke mall, supermarket dan sejenisnya.
Ciri khas dari garmen adalah penerapan metode CMT (Cut, Make, and Trim), yaitu pemisahan pekerjaan pokok dari mulai memotong, menjahit, sampai dengan finishing. Semua pekerjaan pokok itu dikerjakan oleh bagian yang berbeda.
Produk dari garmen pun berbeda dengan konveksi kaos apalagi tailor. Beberapa garmen ada yang fokus mengerjakan satu bagian saja. Misalnya, suatu garmen hanya mengerjakan kaos polos, maka pesanan yang mereka kerjakan hanyalah kaos polos.
Ada juga yang hanya menerima pesanan kemeja, maka produk yang mereka buat hanya kemeja. Biasanya produk garmen jumlahnya ribuan. Makanya produk yang dihasilkan tidak se-eksklusif konveksi kaos dan tailor.
Kebanyakan perusahaan garmen biasanya merintis usaha dari menjadi konveksi terlebih dahulu.

Konveksi Kaos

konveksi kaos tangerang memang memiliki kekuatan yang sangat besar
Berbeda dengan garmen, konveksi jas atau blazer pria juga melakukan proses CMT tapi secara terpadu. Meskipun konveksi kaos sudah bisa memenuhi permintaan dengan skala yang besar (ribuan), tapi konveksi kaos belum melakukan segmentasi pekerjaan.
Hal ini membuat proses controling dan finishing dipantau secara realtime dan di koreksi juga secara langsung. Singkat kata, konveksi kaos terlihat lebih luwes. Mengapa lebih luwes? Ya, karena konveksi kaos bisa menerima pesanan dari kuantiti sedikit sampai ribuan seperti garmen.
Keluwesan ini menjadikan konveksi kaos lebih dapat dikontrol mutunya. Namun kelemahan dari konveksi kaos adalah sistemnya yang kurang tertata serapih garmen. Walhasil, efek negatif seperti pengerjaan telat, perbedaan kesesuaian produk, dan hal lain menjadi ‘lumrah’ di kalangan konveksi kaos.
Tapi kini tak jarang perusahaan konveksi kaos ada yang sudah memenuhi syarat menjadi garmen dan tetap menggunakan nama sebagai konveksi kaos karena keluwesan yang ada pada sistem konveksi kaos.

Tailor

tailor jas swedia
Tailor cenderung ekskusif. Produk yang dihasilkan tailor pun bukan kaos dan pakaian santai lainnya, melainkan pakaian-pakaian formal dan semiformal. Tailor lebih mengutamakan kualitas ketimbang kuantitas.
Pangsa pasar yang mereka kejar pun bukan perusahaan skala besar, apalagi supermarket.
Tailor membuat pesanan benar-benar sesuai dengan keinginan perorangan. Baik ukuran, bahan, dan model dikontrol sedemikian rupa sehingga sesuai dengan kebutuhan pemesan. Inilah yang membuat tailor membandrol harga dengan cukup tinggi karena mutu dan jaminannya.
Jika konveksi kaos dan konveksi lainnya bisa ber’metamorfosis’ menjadi garmen bila berkembang, maka tailor berbeda. Pengembangan tailor lebih ke arah butik. Konveksi kaos yang berubah menjadi garmen lebih mengejar skala produksi, tapi tailor yang berubah menjadi butik akan lebih mengejar brand dan eksklusifitasnya.
Anda pun jangan heran. Sekarang, tak sedikit butik-butik besar yang produknya bernilai jutaan berawal dari sebuah tailor.

BY www.berkaos.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disqus Shortname

designcart

Comments System

Disqus Shortname

Comments system

[blogger][disqus][facebook]