Jumat, 10 Februari 2017

ULASAN FILM TOPAN TAILOR

Topan (Vino G. Bastian) yang berprofesi sebagai seorang penjahit, baru saja kehilangan istrinya, kehilangan tokonya dan nyaris kehilangan masa depan anaknya, Bintang (Jefan Nathanio), yang dikeluarkan dari sekolah karena tidak ada memiliki biaya.

Namun Topan tidak pernah kehilangan harapan. Dengan bantuan sepupunya yang bernama Darman (Ringgo Agus Rakhman), Topan mulai menjajal segala pekerjaan untuk terus menyambung hidup. Mulai dari calo tiket kereta, kuli bangunan hingga pekerjaan yang berbahaya yaitu sebagai stuntman.

Semangat Topan yang luar biasa ini, akhirnya mencuri perhatian Prita (Marsha Timothy), gadis penjaga kios di samping stasiun kereta. Berkat bantuan Prita, akhirnya Topan mulai mendapat angin segar untuk kembali menekuni bakatnya yaitu sebagai penjahit jas.

Film yang digarap oleh sutradara Guntur Soeharjanto ini terinspirasi dari kisah nyata dari seorang pembuat jas terkenal bernama Harry Palmer. Harry Palmer sebenarnya hanyalah nama populer. Sedangkan nama aslinya adalah Herry Sunandar. Karena banyak orang asing yang memanggilnya dengan 'Harry', maka nama itu dipakai sebagai nickname. Agar berbeda dengan Harry lainnya, dia pun menyematkan identitas tempat tinggalnya, Palmerah. Harry berkecimpung di dunia desain jas selama belasan tahun. Jas karyanya dilabeli 'Harry's Palmer'. Banyak artis yang mempercayakan pembuatan jasnya kepada Harry.

Usaha Harry sempat mengalami anjlok dan kemudian berhasil bangkit seperti sekarang. Kerja keras Harry itulah yang diambil oleh Guntur untuk diangkat ke layar lebar. Di film ini, dialog yang digunakan sangatlah bersifat keseharian namun memiliki makna yang dalam. Meskipun permasalahan yang dihadapi karakter Topan dan Bintang cukup sederhana, namun hal itu berhasil dikemas oleh Guntur sehingga menjadi sangat menyentuh. Dapat dipastikan penonton akan sering mengelus dada atau bahkan bergelinang air mata ketika melihat perjuangan dan cobaan yang dialami Topan dan Bintang.

Meskipun demikian, film ini tidaklah menjual kemiskinan ataupun keterpurukan hidup seseorang demi menimbulkan emosinya. Ada bumbu-bumbu romantisme dan tawa yang diselipkan di film Tampan Tailor melalui karakter Darman dan Prita. Ini adalah film pertama Vino dan Marsha ketika resmi menyandang predikat suami istri. Oleh sebab itu, tidak perlu diragukan lagi tentang kerjasama apik diantara keduanya yang berhasil berakting secara natural dan romantiis.

Secara keseluruhan, film Tampan Tailor sangatlah menarik untuk disimak karena mengangkat kisah yang unik dan jarang diangkat ke layar lebar. Film ini menggambarkan betapa sulitnya seorang penjahit hidup di Ibu Kota. Tanpa menawarkan pesan yang berlebihan, film Tampan Tailor mencoba mengajak perhatian penoton untuk menyadari kalau keluarga adalah segalanya.

Penasaran seperti apa jadinya Vino yang terkenal macho harus berprofesi sebagai seorang penjahit? bagaimana hasil duet pasangan suami istri, Vino dan Marsha di film ini? jawabnya hanya bisa diketahui dengan menonton Tampan Tailor yang mulai tayang di Cinema 21 mulai 28 maret 2013.
osted By: Alit Bagus Ariyadi, 28 Maret 2013


by 21cineplex.com




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Disqus Shortname

designcart

Comments System

Disqus Shortname

Comments system

[blogger][disqus][facebook]